Rabu, 30 Desember 2009

BOLEH MEMBAWA LAPTOP


Perkembangan teknologi komunikasi saat ini semakin cepat. Komputer misalnya, selain bentuknya semakin praktis, spesifikasinya semakin canggih, harganyapun semakin murah. Pemilik komputer tidak lagi dimonopoli kalangan the have di masyarakat. Hampir semua rumah ada perangkat komputer.
Menyikapi hal itu, di SD Muh PK, pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)diberikan untuk semua siswa dari kelas satu hingga kelas empat, dengan dua jam pelajaran setiap minggunya. Untuk jam TIK, hampir tidak ada pelajaran teoritik, tetapi langsung praktik. Teori diberikan langsung diruang komputer. Namun sayang, jumlah komputer di SD Muh kurang sebanding dengan jumlah siswa penggunanya. Oleh karena itu, mulai semester ini (genap) 2009-2010, bagi siswa yang memiliki laptop atau notebook boleh dibawa ke sekolah, terutama kalau ada jam pelajaran komputer.
Kebijakan itu tentu bukan tanpa ekses. Bisa jadi siswa yang belum memiliki komputer di rumah akan merengek minta komputer. Jika tidak dibelikan mungkin mereka minder, dan sebagainya. Menjawab akses tersebut, diharapkan orang tua di rumah, dan guru di sekolah memberikan penyadaran kepada anak, bahwa sudah ada komputer yang bisa mereka manfaatkan di sekolah. Teman mereka yang membawa komputernya ke sekolah, adalah suatu bentuk bantuan buat sekolah, dan termasuk mereka yang saat ini belum memiliki.Jadi harus didukung, jangan malah dilarang atau dicegah. Bahkan semua pihak diharapkan mendukung program baru ini.
Sisi positif yang lain, anak akan lebih intensif belajar komputer, tanpa harus antri, tidak ada siswa yang mengganggu temannya karena tidak memegang komputer, dan sebagainya. Bagi wali yang berkemampuan secara ekonomi, membelikan komputer bagi anaknya sebuah kemuliaan. Tidak saja memperlancar pembelajaran komputer bagi anak mereka sendiri, tetapi juga berarti membantu anak yang lain dan juga sekolah. Wah siip deh kalau begitu, yok kita dukung.

PEMBANGUNAN LANTAI DUA DILANJUTKAN


Sebagai sekolah baru SD Muh PK, untuk saat-saat ini masih menghadapi kendala. Yakni tidak imbangnya jumlah ruang yang siap digunakan untuk belajar dengan jumlah siswanya yang semakin banyak. Hingga tahun ke empat sejak pendiriannya memang jumlah siswa yang masuk selalu naik dari tahun ke tahun. Jika tahun pertma baru menerima siswa baru 17 anak, maka tahun kedua menerima 33 siswa, tahu ke tiga 44 siswa, dan tahun keempat ini menerima 55 siswa. Suatu perkembangan yang menggembirakan. Sehingga setiap tahun harus disediakan minimal dua ruang kelas baru untuk menempung siswa yang masuk.

Pembangunan gedung SD Muh PK yang direncanakan berlantai tiga, hingga saat ini baru dilaksanakan pembangunan tahap I, dengan membangun lantai satu. Alhamdulillah setelah berhenti sekitar satu tahun, pada tahun 2009 ini SD Muh PK mendapatkan bantuan dana dari Gubernur Jawa Tengah untuk membangun ruang perpustakaan. Oleh komite sekolah bersama yayasan dan tentu pihak menejemen sekolah dana tersebut digunakan untuk memlanjutkan pembangunan gedung, yakni lantai II.
Namun karena dana bantuan tersebut baru mencukupi 40% dari dana yang dibutuhkan, maka pihak yayasan bersama menejemen sekolah akhirnya harus mencari dana talangan dari pihak luar. Alhamdulilah, pihak BPH UMS mengulurkan tangannya memberikan dana pinjaman sebesar rp 100.000.000. dengan dana tersebut, diharapkan pembangunan gedung SD Muh PK tahap II segera dapat diselesaikan.

Untuk itu, pihak yayasan, komite sekolah dan menejemen mengucakan terima kasih kepada BPH UMS dan pemerintah yang teah membantu, semoga dapat memperlancar proses pembangunan. Bagi masyarakat luas, pihak SD Muh Pk berharap akan dukungannya baik berupa materiil maupun doa restunya , sehingga impian kita akan memiliki gedung yang representative segera terwujud.

Team Bloger SD Muh berpesan, jaika nanti gedung sudah selesai dibangun, prestasi yang didapat harus lebih, profesionalisme kerja harus bertambah, dan jangan lupa pada sejarah. Ingat ini semua adalah kepercayaan. Ya thoo..... Selamat ya...

Jumat, 18 Desember 2009

PELATIHAN KEPALA SEKOLAH DAN GURU OLIMPIADE SAIN DAN MATEMATIKA


Diantara ukuran kualitas suatu sekolah adalah sejauh mana sekolah itu membawa pemikiran maju, managemen sekolah yang baik, dan tentu saja prestasi yang diraih. Sebagai sekolah baru SD Muh. PK Pracimantoro memang belum bisa mengukir banyak prestasi. Namun demikian, dalam hal mengusung pemikiran maju dalam hal pendidikan ia tidak mau ketinggalan dari sekolah maju yang lain. Beberapa kegiatan menunjukkan akan kemajuan tersebut, mulai dari memagangkan guru-gurunya ke sekolah-sekolah vavorit, hingga mengadakan pelatihan untuk guru dan kepala sekolah senantiasa dilakukan.
Seperti yang belum lama ini dilakukan, tepatnya pada hari ahad, 13 Desember 2009 lalu, SDMPK Praci, menseponsori acara Pelatihan Kepala Sekolah dan Guru Olimpiade Sain dan Matematika Se-Kabupaten Wonogiri. Acara yang terbilang sukses itu dihadiri oleh tidak kurang dari 18 sekolah baik SD maupun MI Muhammadiyah. Sejak Jam 08.00 SDMPK Praci yang juga digunakan sebagai tempat acara sudah ramai didatangi para peserta dari berbagai kecamatan. Penyampai materi pada acara itu adalah team tutor dari Sekolah Dasar Muhammadiyah Condong Catur Group.
Materi pelatihan untuk guru terdiri dari Effective Teaching, Pengenalan soal olimpiade, Pembahasan soal, hingga berlatih membuat soal olimpiade. Adapun untuk kepala sekolah disisi dengan materi Managemen Sekolah Maju, Neuro Language Program, dan melihat film tentang managemen sekolah. Semua materi berhasil menyedot perhatian peserta, terbukti hingga sore hari peserta mengikuti hingga materi tuntas diberikan.
Sebagaimana disampaikan Ustadzah Mulyani, S.Pd sebagai panitia penyelenggara, maksud diadakannya acara pelatihan itu adalah untuk ajang silaturrahmi, konsolidasi dan menggalang kerjasama antar sekolah-sekolah Muhammadiyah, sehingga dapat berkompetisi dengan sekolah lain dalam hal prestasi. Dengan demikian ke depan, SDMPK Praci khususnya, sekolah-sekolah Muhammadiyah pada umumnya diharapkan dapat menjadi yang terdepan dalam mengukir prestasi bagi siswa-siswanya. Hala lain yang tidak kalah penting adalah disepakatinya oleh semua kepala sekolah yang hadir untuk bergabung didalam wadah Jaringan Sekolah Muhammadiyah (JSM).

Rabu, 09 Desember 2009

KEMBANGKAN BAKAT DAN MINATMU


Inovasi dalam bidang pendidikan senantiasa berjalan. Mulai dari kurikulum, metode, bahkan sampai menyentuh ranah filsafat. Seperti inovasi dalam paradigma pendidikan. Jika pada awal abad 20-an, Intelectual Intellegence menjadi satu-satunya fokus untuk dikembangkan dalam pendidikan, maka saat ini mulai disadari bahwa ternyata ada berbagai maca kecerdasan yang harus dikembangkan melalui proses pendidikan. Gardner menyebutnya dengan muliple intellegence (kecerdasan majemuk). Ada kecerdasan matematika-bahasa, emosi, spiritual, musikal, cinestetic (tubuh), ruang, inter-personal dan antar-personal.

Menyadari akan banyak kecerdasan yang harus dikembangkan, maka pendidikan yang masih bersifat monoton tentu tidak memadai lagi. Itulah karenanya berkembang istilah PAIKEM (Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan). Inovasi metode, materi hingga media belajar sangat diperlukan untuk itu.

Karena itulah SD Muhammadiyah Pracimantoro, kecuali menyelenggarakan pembelajaran dengan konsep PAIKEM di atas, juga menyelenggarakan pembelajaran ektra kurikuler(exscul). Diantaranya adalah pencak silat, seni rupa, kepanduan Hizbul Wathan (HW), Tilawatil Qur'an, Badminton, renang dan tentu sepak bola.

Dengan beragam pelajaran ekstra tersebut diharapkan seluruh potensi yang dimiliki anak didik dapat berkembang secara maksimal. Tentu saja sekolah bukan segala-galanya, peran orang tua untuk menindaklanjuti kegiatan anaknya perlu juga dilakukan. Di sekolah mereka belajar berenang hanya 2 jam dalam sebulan, mungkin oratuang harus menambahi sendiri setiap pekan. sehingga anak dapat berlatih secara maksimal.

Dengan variasi kegiatan tersebut maka anak akan lebih bersemanagat dalam belajar dan tidak mudah jenuh. Karena itu dukungan berbagai pihak terhadap SD Muhammadiyah PK Pracimantoro perlu dilakukan. Semoga.......

Jumat, 04 Desember 2009

SD MUH PK PRACI JUARA UMUM MEWARNAI


SD Muhammadiyah Program Khusus berhasil mendapatkan predikat juara umum pada lomba mewarnai gambar yang diselenggarakan oleh Distributor Sepeda Motor Yamaha "Kondang Motor Wonogiri" pada hari Ahad 29 Desember 2009 yang lalu.

Pada event tersebut, SD Muhammadiyah sebagaimana sekolah yang lain mengirim 10 anak yang terdiri 5 anak kelas satu dan 5 anak kelas dua. Dari kesepuluh anak yang dikirim, tiga diantaranya berhasil menjadi juara. Juara I didapat Danendra Kusuma Dewa siswa kelas I B, Juara II diraih Yuliana Intan Cahyani siswa kelas II A, sedang Alvian Dini Arbiantoro siswa kelas II B berhasil menjadi juara harapan I. Dari lima juara, masing-masing juara 1,2 dan 3 serta juara harapan satu dan dua, SD Muhammadiyah PK menyabet tiga diantaranya. Sedang juara ke-3 didapat SD Negeri Praci V.

Acara lomba berlangsung sangat ramai, karena kecuali diikuti oleh delapan sekolah SD dalam kota dan beberapa sekolah TK, juga dihadiri para penonton. Acara sudah dimulai sejak jam 08.00 hingga jam 11.00. Selain itu, pada acara tersebut juga ditampilakan orgen tunggal untuk menghibur peserta.


Menyambut para utusan yang menang pada kejuaraan tersebut, pihak sekolah memberikan hadiah yanag menarik untuk para pemenang. Penyerahan hadiah diberikan bersamaan dengan upacara sekolah hari senin lalu. Ust. Ari selaku pembina upacara hari senin berpesan, "Semoga predikat juara ini menjadi motivasi bagi para juara untuk meningkatkan kemampuannya. Begitu juga bagi yang lain, dapat menambah rasa percaya diri, sehingga dapat mengukir prestasi pada event-event lainnya."
Tim Bloger, sampaikan selamat ya,,, semoga kalian tetap hebat pada kesempatan-kesempatan lainnya mendatang. Allahu akbar.

Kamis, 19 November 2009

"APAKAH MUHAMMADIYAH ITU?" (Dipetik dari www.sdmuhsapen.sch.id)

Muhammadiyah adalah suatu persyarikatan yang merupakan "Gerakan Islam".
Maksud gerakannya ialah "da'wah Islam dan amar ma'ruf nahi munkar", yang ditujukan pada dua bidang: perseorangan dan masyarakat.
Da'wah dan amar ma'ruf nahi munkar pada bidang pertama terbagi pada dua golongan, yakni:
1. kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan (tajdid), yaitu mengembalikan kepada ajaran-ajaran yang asli-murni.
2. kepada yang belum Islam merupakan seruan dan ajakan untuk memeluk ajaran Islam.
Adapun da'wah Islam dan amar ma'ruf nahi munkar bidang kedua adalah kepada masyarakat, bersifat bimbingan, ajakan,dan peringatan.

Kesemuanya itu dilaksanakan bersama dengan musyawarah atas dasar taqwa dan mengharap keridlaan Allah semata-mata. Dengan melaksanakan da'wah Islam amar ma'ruf nahi munkar dengan caranya masing-masing yang sesuai, Muhammaddiyah menggerakkan masyarakat menuju tujuannya, ialah "Menjunjung tinggi dan menegakkan agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya..

Dasar Perjuangan Muhammadiyah
Dalam perjuangan melaksanakan usahanya menuju terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur yang diridhai Allah SWT, yang dicerminkan oleh kesejahteraan, kebaikan dan kebahagiaan yang luas dan merata, Muhammadiyah mendasarkan segala gerak amal usahanya atas prinsip yang tersimpul dalam muqaddimah Anggaran Dasar, yaitu:
1. Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah dan taat kepada Allah.
2. Hidup manusia bermasyarakat.
3. Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan keyakinan bahwa Islam itu satu-satunya landasan dan ketertiban untuk kebahagiaan dunia akherat.
4. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ikhsan kepada manusia.
5. "Ittiba" kepada langkah perjuangan Nabi Muhammad SAW.
6. Melancarkan amal usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi.

Pedoman Perjuangan Muhammadiyah
Menilik dasar prinsip tersebut di atas, maka apapun yang diusahakan dan bagaimanapun cara perjuangan Muhammadiyah untuk mencapai tujuan tunggalnya, harus berpedoman pada:
"Berpegang teguh akan ajaran Allah dan Rasulnya, bergerak membangun di segala bidang dan lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridhai Allah subhanahu Wata'ala."

Sifat Muhammadiyah
Muhammadiyah memiliki dan wajib memelihara sifat-sifatnya, terutama:
1.Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.
2.Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah.
3.Lapang dada, luas pandangan, dengan memegang teguh ajaran Islam.
4.Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.
5.Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan serta dasar dan falsafah negara yang sah.
6.Amar ma'ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan sesuai dengan ajaran Islam.
7.Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan pembangunan sesuai dengan ajaran Islam.
8.Bekerjasama dengan golongan Islam manapun dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama Islam serta membela kepentingan-nya.
9.Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam memelihara dan membangun Negara untuk mencapai masyarakat yang adli dan makmur yang diridhai Allah.
10.Bersifat adil serta korektif ke dalam dan ke luar dengan bijaksana.
Wallahu a'lam bishshawab.

MEMAHAMI "KHARAKTER"

Bangsa Indonesia boleh bangga dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Tetapi seolah sia-sia kekayaan tersebut jika tidak dibarengi dengan kesiapan sumber daya manusia (sdm) yang memadai. Ketika kita membicarakan sdm, tentu tidak cukup dengan kuantitas, karena jumlah yang banyak justru menjadi beban jika tidak diimbangi dengan kulitas sdm yang juga memadai. Berbicara kulaitas sdm bangsa Indonesia, kita mesti prihatin. Kualitas sdm bangsa kita masih di bawah sdm negara-negara tetangga antara lain Singapura dan Malaysia. Untuk meningkatkan kualitas sdm, maka pendidikan lah sektor yang paling bertanggung jawab.
Dalam kualitas sdm dua unsur ini tidak dapat diabaikan, pertama adalah kualitas kecerdasan dan yang kedua adalah kualitas kepribadian (Character). Betapapun hebatnya kecerdasan seseorang jika berkepribadian buruk -baca: jahat, maka kerusakanlah yang akan terjadi. Bahkan tidak terlalu salah jika ada yang berpendapat lebih baik tidak terlalu cerdas -baca: pintar, asalkan berkepribadian baik. Tetapi tidaklah terlalu penting untuk memperdebatkan mana yang lebih penting antara pintar atau cerdas dengan berkepribadian baik. Bukankah "tidak apa cerdas asal berkepribadian mulia????".
Sistim pendidikan di Indonesia hingga saat ini masih berorientasi pada aspek kecerdasan atau kepintaran un sich. Masalah kepribadian menjadi prioritas kedua. Sehingga lumrah jika sampai saat ini problem mendasar kita adalah degradasi moralitas bangsa. Mulai dari tawuran antar kampung, pergaulan bebas antara laki dan perempuan (hasil survei menyebutkan 62 % remaja kita sudah pernah melakukan sex bebas), hingga KKN yang konon sudah menggurita di seluruh negeri. Dari penjelasan ini tidak salah jika kita menyimpulkan bangsa ini susah maju jika persoalan kepribadian tidak diselesaikan dahulu.
Dr.Ratna Mega Wangi pernah menyebutkan 13 pilar kepribadian yang harus dimiliki oleh seseorang, sepuluh di antaranya adalah kualitas karakter seseorang.
(1) jujur dan dapat diandalkan,
(2) bisa dipercaya dan tepat waktu,
(3) bisa menyesuaikan diri dengan orang lain,
(4) bisa bekerja sama derigan atasan,
(5) bisa menerima dan menjalankan kewajiban,
(6) mempunyai motivasi kuat untuk terus belajar dan meningkatkan kualitas diri,
(7) berpikir bahwa dirinya berharga,
(8) bisa berkomunikasi dan mendengarkan secara efektif,
(9) bisa bekerja mandiri dengan kontrol terbatas,
(10) dapat menyelesaikan masalah pribadi dan profesinya.
Sedang, tiga faktor yang terakhir yang berkaitan dengan IQ,
(11) mempunyai kemampuan dasar (kecerdasan),
(12) bisa membaca dengan pemahaman memadai,
(13) mengerti dasar-dasar matematika (berhitung).
Namun jika kita mau jujur, agamalah diantara media yang sangat efektif guna menginternalisasikan secara kuat nilai-nilai kharakter tersebut pada diri seseorang. kepribadian bukan fungsi dari hal-hal yang bersifat bendawi (baca: duniawi). Sekalipun kita tidak menutup mata pada realitas kaum agamawan yang justru berkaharakter buruk. Melihat hal demikian ada beberapa hipotesa, mungkin saja bad charakter dalam diri agamawan itu kasuistik. Bisa juga, metode keberagamaan yang kurang tepat. Yang jelas semua agama menjunjung tinggi moralitas. Islam sendiri diiturunkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam. Muhammadiyah sebagai pergerakan dakwah memiliki metode yang khas dalam memahami Islam, begitu juga NU dan ormas keagamaan yang lain. Yang khas dari metode keberagamaan Muhammadiyah adalah keberagaamaan moderat (tengah-tengah) atau tidak ekstrim, dan berkemajuan. Sekolah-sekolah Muhammadiyah mestinya menyadari persis akan posisinya sebagai amal usaha Muhammadiyah, yang harus berfungsi sebagai kepanjangan tangan Muhammadiyah. Yakni menghasilakn manusia-manusia yang moderat dan berkemajuan.....bersambung insya Allah.

Selasa, 27 Oktober 2009

MEMBUKA LES PRIVAT

Minyikapi permintaan banyak wali murid SDMPK Praci agar sekolah mengadakan les privat sendiri, kini, tepatnya mulai bulan November 2009, Les Privat SDMPK akan dimulai. Berbagai hal telah dilakukan untuk persiapan les privat tersebut, mulai dari pembahasan materi les, pemilihan guru pembimbing, dan persiapan tempat les. Hingga hari ini, persiapan sudah hampir final.

Ketika ditanya tim Bloger, Ust. Ari Handayani, penanggung jawab les menjelaskan bahwa tujuan diadakannya les di SDMPK adalah (1)memaksimalkan pembelajaran bagi siswa-siswi, monitoring, (2) untuk memberi kesempatan bagi siswa yang perlu bimbingan khusus dari guru-gurunya, dan (3) mempersiapkan bibit unggul yang siap berkompetisi pada arena kejuaraan. Untuk itu, masih menurut Ust. Ari, karena ini juga yang pertama dilakukan oleh SDMPK tentu disana-sini masih banyak kekurangan, hingga tim Les Privat SDMPK sangat terbuka menerima masukan dari berbagai pihak.

Kepada para wali murid segera mendaftarkan putra-putrinya untuk mengikuti les, khususnya pada bidang-bidnag studi yang dianggap masih perlu bimbingan guru. Mengenai biaya, kegiatan ini memang swadaya murni dari pihak murid atau wali murid, yang besarnya kurang lebih Rp. 3000,- sekali hadir. Pesan tim bloger kepada para guru harus maksimal menghadapi anak per individu. Kepada seluruh peserta les kami harap lebih bersungguh-sungguh dan disiplin, ingat biaya adalah amanah lebih orang tua.

SDMPK MENGIRIM TIM OLIMPIADE JSM

Tepatnya pada tanggal 18 Oktober 2009, SD Muh.Pk Pracimantoro mengirimkan tim olimpiade Sain, Matematika,Ismuhba, dan bahasa inggris yang diselenggarakan oleh Jaringan Sekolah Muhammadiyah (JSM) Solo Raya, dengan mengambil tempat di Klaten, Jawa Tengah. Mengenai maksud pengiriman tim tersebut, Agus Wahyu, sebagai Kepala Sekolah dalam acara pemberangkatan tim menyampaikan bahwa, "Ini adalah kali pertama bagi SDMPK Praci berpartisipasi mengirim tim olimpiade, oleh karenanya target kita bukan juara. Syukur jika diantara kalian nanti bisa masuk semi final. Apalagi olimpiade ini diikuti oleh maksimal kelas lima, sedang kita baru sampai kelas empat. Belum lagi masa persiapan yang terlalu singkat. Anaka-anak hanya dilatih kurang dari dua minggu." Dalam kesempatan lain, ia juga menyatakan bahwa, yang lebih penting bagi siswa dan guru SDMPK Praci adalah mengambil pengalaman sebanyak-banyaknya, sehingga kita lebih siap untuk mengikuti acara serupa pada masa-masa yang akan datang.

Dalam event tersebut, Argi, siswa kelas empat SDMPK Pracimantoro yang mengikuti olimpiade Sains berhasil masuk semi final. Selamat ya Mas Argi.... tingkatkan terus prestasimu.

Banyak pelajaran yang dapat diambil dari acara olimpiade tersebut, diantaranya adalah; bagaimana metode pembinaan yang mesti digunakan untuk lebih mempersiapkan diri. Demikian juga teknik inventarisasi soal-soal olimpiade, dan juga yang tak kalah penting adalah persiapan guru pelatih. Hal-hal teknis tersebut mesti menjadi agenda bersama antara sekolah, komite dan wali murid di masa-masa yang akan datang.

Al hasil, marilah semua pihak bersyukur kepada Allah SWT atas segala karunianya kepada kita, insya Allah kita akan diberi nikmat yang lebih sempurna di waktu-waktu mendatang. Amin.

Kamis, 22 Oktober 2009

PENGGALANGAN DANA BAGI KORBAN GEMPA SUMBAR

Pada awal bulan Oktober lalu, siswa kelas empat SDMPK Pracimantoro mengadakan penggalangan dana untuk membantu korban gempa Sumbar. Selain mengumpulkan dana dari para siswa SDMPK Praci sendiri, mereka dengan dipimpin Ust.Sarwadi dan Ust.Agus Wahyu, juga jajaran PCM dan dewan guru juga mnghimpun dana di pasar Pracimantoro. Dari gerakan penggalangan itu terkumpul dana Rp.2.567.000 yang langsung dikirim ke Sumbar via Biro Erja Sama PWM Jateng. Kegiatan itu juga dimaksudkan untuk menumbuhkan sifat empati.

Jumat, 21 Agustus 2009

MERIAHKAN HUT KEMERDEKAAN RI


"Dirgahayu Republikku tercinta
bangkit, songsong masa depan
hiasi langit biru dengan merah putih
ukir persada bumi dengan prestasi
....."
Demikian kira-kira isi hati siswa-siswa SD Muh PK Pracimantoro dalam menyambut HUT RI ke 64 beberapa hari yang lalu. Memang mereka bukan pejabat yang menyambut HUT kemerdekaan dengan berpidato. Bukan juga pahlawan kemerdekaan yang sedang menghadapi musuh, penjajah. Bukan juga konglomerat bertahta harta yang siap menyumbang uang untuk negerinya. Mereka tunas dari republik ini yang penuh harapan akan masa depan yang adil, damai dan sejahtera.
Negeri yang mereka idamkan adalah negeri yang dihormati oleh negara tetangga sedunia karena keluhuran budaya. Tapi apa daya mereka hanyalah tunas muda belia
Masa depan baginya adalah shalat yang rajin walau harus sedikit dipaksa,
kepribadian kuat dengan akhlaq mulia,
budi berprestasi yang ditorehkan dalam buku-buku ulangan mereka,
Masa depan bagi mereka adalah berlari kesana-sini kejar-mengejar,
bahkan mereka kadang berlatih berdebat berebut benar walu kadang jadi bertengkar.
Masa depan bagi mereka adalah hari ini yang bersungguh-sungguh bersama sistim pembelajaran SDMPK.

Tidak ada yang sia-sia buat menyongsong masa depan negeri tercinta.
Mengenang HUT RI 2009 ini di SDMPK diadakan berbagai lomba; mulai lari karung, jalan dengan bakia bersama, tarik tambang, makan krupuk, berpuisi, bernyanyi, hingga menghias kelas. Puncak acara Allah barengkan dengan acara menyambut Ramadhan.
Tak kalah seru, guna menyambut Ramadhan 1430 H, semua siswa, karyawan, guru, hingga kepala sekolah melakukan "demo jelang Ramadhan 1430 H".
Serulah pokoknya ...... selamat dan sukses untuk semua team kreatif SDMPK.

Selasa, 11 Agustus 2009

SEMANGAT BERAGAMA DAN BERILMU

Mungkin para pembaca bertanya-tanya, "Mengapa harus sekolah di SD Muhammadiyah Program Khusus Pracimantoro? Kan banyak sekolah lain, lebih dekat lagi." Pertanyaan itu tentu wajar. Tetapi bagi orang tua yang memiliki concern tinggi terhadap pendidikan anak, pertanyaan itu justru menjadi awal baginya untuk menemukan jawaban sekaligus solusi bagi kebingungannya selama ini.
Bagi para pendiri dan pengelola SD Muh. Pk Praci, pertanyaan itu muncul sejak sebelum sekolah tersebut berdiri. Jika keberadaan SD Muh. Praci sama dengan sekolah lain berarti keberadaannya tidak diperlukan. Karena di wilayah Pracai kota saja ada lima sekolah dasar. Dikala keberadaannya sama dengan yang lain, berarti hanya "ngakeh-akehi cacah". Lalu apa yang membedakan dengan sekolah lain?
Yang paling inti dari SD Muh PK Praci adalah adanya semangat untuk mengembalikan semangat berilmu pengetahuan dalam pelukan semangat beragama. Dua semangat itu tidak boleh saling meninggalkan. Jika hanya semangat berilmu saja yang dikembangkan tanpa semangat beragama, itu berarti kita hanya menginginkan anak didik kita menjadi orang yang pintar saja, tanpa menghiraukan bagaimana kepribadian mereka.
Jika kita mengamati kasus pendidikan di Indonesia, sepertinya jumlah orang pintar tidak perlu dikhawatirkan. Bagaimana dengan kepribadian anak didik kita? Jika salah satu ukuran kepribadian itu moralitas, maka Indonesia saat belakangan ini terkenal di dunia sebagai negara yang bermoralitas rendah. Bahkan tidak sedikit bangsa lain, katakan di Malaysia, yang menyebut bangsa kita dengan bangsa Indon (sebutan yang merendahkan)? Indoesia identik dengan pola hidup rendah moral.
Itulah karenanya, arah pendidkan bangsa ini harus dikoreksi. Cerdas saja sebagai kiblat pendidikan tampaknya harus segera disadari kekurangannya. Mestinya ?????
Selain cerdas mestinya juga berkepribadian. Sumber nilai untuk pendidikan kepribadian yang dapat tertanam kuat adalah nilai-nilai agama. Oleh karena itu, semangat beragama harus disatukan dengan semangat berilmu pengetahuan dalam sistim pendidikan kita.
Kedua semangat tersebut (Ilmu dan Agama)telah menjadi reasen the etre bagi keberadaan SD Muh PK Praci. Pada tahap berikutnya, semangat tersebut harus menjadi warna dari seluruh sistim pembelajaran di sekolah ini; dari kurikulum, metode pembelajaran, keberadaan para guru / ustadz maupun sarana dan lingkungan dalam hl ini termasuk lingkungan keluarga di mana anak didik kita berasal.
Para ilmuwan Islam seperti Ibn Sina, Ibn Rusyd, Al Khawarijmi, dan sederet ilmuwan Islam lain, pada zamannya dulu telah mempresentasikan adanya dua semangat agama dan ilmu itu pada diri mereka. Dan hasilnya lahir peradaban Islam yang cemerlang se-jagad raya, sebelum kemudian rusak dan digantikan oleh peradaban barat yang pongah seperti sekarang ini.
OOOh, bisakah SD Muh Praci segera berkembang, dewasa untk menjadi saksi sejarah perubahan dunia sekarang dan mendatang ? Marilah kita jawab bersama. OK ?????

Selasa, 28 Juli 2009

SELAMAT DATANG SISWA BARU


Suasana riang gembira terlihat di kampus SD Muhammadiyah Program Khusus Pracimantoro Kampus 2. Maklum selain pada waktu itu hari pertama masuk sekolah setelah selama tiga minggu para siswa libur, ada juga yang istimewa mewarnai keceriaan itu. Tidak lain adalah banyaknya wajah-wajah baru. Ini dia SISWA BARU tahun ajaran 2009-2010. Semua mereka berjumlah 55 siswa. Wah banyak banget yaa...Alhamdulillah.
Team Blogspot tidak lupa juga mengucapkan SELAMAT kepada semua siswa baru. Semoga kalian asyiik belajar, berkegiatan, bersekolah dan juga bermain di SD Muhammadiyah PK Pracimantoro. Hebat lhoo mereka semua... Hebat tekat dan semangatnya, hebat juga kepintarannya... dan tidak kalah hebat cantik dan gantengnya.
Yang istimewa adalah mereka tidak saja berasal dari kec. Pracimantoro, tapi banyak juga yang dari Kec. Eromoko, bahkan ada yang dari Kec. Parang Gupito. Sungguh luar biasa. La haula wala quwata illa billah.
"Tentu semua team di SD Muh PK menyadari bahwa itu semua merupakan kepercayaan masyarakat kepada SD Muh. Selain itu, mereka berarti amanah yang harus diterima secara sadar dan bersungguh-sungguh. Itu semua juga berarti perjuangan harus dilakukan lebih beik, rapi, dan pokoknya all out. InsyaAllah. Doa dan dukungan dari semua pihak tentu akan membantu kesuksesan SD Muh PK." Harapan kepala sekolah ketika uapacara bendera dan penyambutan siswa baru.
Sekali lagi marilah kita do'akan semoga mereka semua senantiasa di beri maunah, kekuatan, kemudahan oleh Allah SWT, sehingga mereka mulai menapaki jalan kesuksesan di dunia dan akherat. Amiin.

OUTBOND YANG ASYIK


Pembaca yang budiman, salam jumpa kembali dengan team blogspot SDMPK Praci.
Bagaimana kabarnya baik-baik bukan... Ni.. saya mau cerita, simak yaaa.....
Pada musim liburan yang baru lalu, tepatnya pada tanggal 1 Juli 2009, seluruh siswa kelas dua, tiga dan empat mengikuti kegiatan outbond. Kegiatan outbond itu diadakan di lokasi Pariwisata Waduk Song Putri yang berada di daerah Eromoko Wonogiri. Asyik lhoo pembaca... Dalam kegiatan itu kita semua melakukan berbagai kegiatan, mulai dari meniti dua tali, flying fox, panjat tali jaring laba-laba dan berbagai permainan yang lain.
Menurut panitia, outbond ini diadakan untuk melatih dan mengembangkan berbagai kecerdasan; baik kecerdasan emosional, antar personal, kinestetik dan sebagainya. Semua siswa kelihatan gembira dan terkesan. Bahkan ada beberapa wali murid yang berkomentar dan berharap agar kapan-kapan diadakan outbond wali murid.... bagus juga kalau panitia sanggup mengadakan yaa. sampai jumpa......

Selasa, 16 Juni 2009

PRESTASI SISWA


Alhamdulillah, delegasi SD Muhammadiyah Program Khusus Pracimantoro dapat menunjukkan prestasinya di ajang Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) tingkat kecamatan Pracimantoro tahun 2009 ini. MTQ yang dilaksanakan pada tanggal 6 Juni 2009 di Komplek Masjid Darussalam Pracimantoro tersebut diikuti oleh semua sekolah dari tingkat SD hingga SMA, juga umum se-kec.Pracimantoro. Ada berbagai bidang dilombakan pada even tarsebut, mulai dari Tilawatil Qur'an hingga Tartil Qur'an tingkat SD, SLP, SLA dan Umum, Pada bidang Tartil Qur'an tingkat sekolah dasar itulah delegasi SD Muhammadiyah PK mencetak prestasi. Ada dua siswa yang diutus, yakni Syarief Nur Rahman dan Fadia Inaz Luthfiana, yang keduanya masih duduk di kelas tiga. Keduanya menjadi juara. Syarief juara dua dengan total nilai 70, sedang Inaz yang mendapat skor nilai 85, paling tinggi ditingkatnya menempati juara satu. Untuk selanjutnya Inaz akan menjadi utusan Kecamatan Pracimantoro untuk mengikuti lomba di tingkat kabupaten. Ketika diminta konfirmasi tentang kejuaraan ini, kepala sekolah mengatakan bahwa, "Ini adalah rahmat Allah dan usaha keras tim pembina khususnya Ust. Mafaza, harus kita syukuri". Dia berharap prestasi tersebut dapat diikuti oleh prestasi dalam bidang lainnya. Tilawatil Qur'an adalah salah satu ekstrakurikuler SD Muhammadiyah disamping ada ekstra melukis / seni rupa, sepak bola dan volly, juga pencak silat Tapak Suci Putra Muhammadiyah. Mohon do'a dari semua pembaca semoga utusan dari Praci dapat menjadi juara di Wonogiri.

Kamis, 21 Mei 2009

KELANJUTAN PEMBANGUNAN GEDUNG BARU

SD Muhammadiyah Program Khusus Pracimantoro berdiri tiga tahun lalu, tepatnya tanggal 25 Agustus 2006, yang ditandai dengan diterbitkannya SK Bupati Wonogiri No.359 Tahun 2006.Hingga saat ini telah memiliki tiga kelas; kelas 1,2, dan 3. Perkembangan muridnya alhamdulillah sangat bagus, tahun pertama menerima siswa 17 anak kelas satu, tahun kedua 28 siswa, dan tahun ketiga 56 siswa. Semua siswa tersebut belajar di 5 ruang kelas.
Sedangkan ketersediaan kelas hanya 6 ruang. Sehingga praktis, ada satu ruang yang multi fungsi, sebagai lab. komputer, koperasi sekolah, perpustakaan, sekaligus sebagai kantor dan mushola. Bisa dibayangkan bagaimana sibuk dan berjubelnya ruangan tersebut.
Oleh karena itu, SD Muhammadiyah Program Khusus merencanakan membangun kampus berlantai tiga, dengan 18 ruang kelas berukuran besar dan kecil. Dengan ruang sebanyak itu, insya Allah semua kegiatan sekolah; baik KBM, ekskul, dan outbound, bahkan pertemuan rutin wali dapat terwadahi di kampus baru nanti.
Hingga saat ini kami telah menyelesaikan pembangunan tahap I, yakni sebagian lantai dasar. Kami berharap atas perkenan Allah SWT, dengan partisipasi berbagai pihak pembangunan tahap berikutnya dapat segera menyusul untuk dilaksanakan. Semoga....

Kamis, 14 Mei 2009

CTL Bahasa Jawa : NONTON WAYANG BARENG


Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) untuk pembelajaran Bahasa Jawa di SD Muhammadiyah PK Pracimantoro, bukan hanya agar siswa/anak memahami dan bisa menggunakan bahasa Jawa dalam keseharian mereka, tetapi lebih jauh dalam rangka mendekatkan anak pada bahasa sebagai bagian integral dari kebudayaan Jawa.
Sebagaimana kita ketahui bersama budaya Jawa adalah bagian dari budaya Timur yang sarat dengan nilai-nilai etika dan moral. Mulai dari pengakuan terhadap Gusti Allah (Allah SWT) hingga cinta damai--jauh dari keinginan untuk berselisih (jawa: golek-golek) baik dengan sesama manusia maupun terhadap alam. Dus, dengan mengeksploitasi nilai-nilai Jawa melaui budaya, dalam diri siswa diharap ada proses internalisasi akan nilai-nilai tersebut.
Itulah karenanya jauh hari, ketika SD Muhammadiyah PK didirikan, secara filosofis terdapat tiga nilai yang mendasari, yakni; nilai Islam, tradisi Jawa dan kemodernan.
Pada dataran operasional-aplikatif, pembelajaran Bahasa Jawa berdiri di garda depan untuk eksploitasi nilai-nilai Jawa tersebut. Belum lama ini, ketika masuk pelajaran bahasa Jawa, siswa kelas dua maupun kelas tiga diajak nonton wayang di kelas multi media. (sayang kelas ini masih menyatu dengan kelas lab.komputer maupun perpustakaan, sehingga siswa nonton wayang dalam posisi berjubel.....duh kasihan).
Mereka bisa menyaksikan melalui rekaman pertunjukan wayang, betapa tingginya nilai-nilai keindahan dalam pertunjukan wayang. Mulai dari keindahan ukiran wayangnya, keindahan irama gamelannya, keindahan seni suara pesinden, maupun keindahan sang dalang dalam menjiwai sifat-sifat tokoh wayang.
Giliran berikutnya guru (Bu Eni) mengapresiasi pertunjukan wayang tersebut, menggaris bawahi kesan yang secara langsung ditangkap para siswa. Kami yakin dengan begitu dalam pribadi siswa akan tumbuh rasa ingin lebih menyintai budaya mereka sendiri. Sikap ini penting untuk ketahanan budaya bangsa di tengah-tengah arus glogalisasi yang saat ini semakin masif menekan siapa saja, kapan saja dan di mana saja. Selamatlah budayaku selamatlah bangsaku......

Rabu, 29 April 2009

Profil Guru


NAMA : TRI ISTANTO, SE
TTL : WONOGIRI, 18 APRIL 1974
STATUS : MENIKAH
ALAMAT : NANGSRI RT 003 RW 005 LEBAK, PRACIMANTORO
NO TELP. : 085647081042
RIWAYAT PENDIDIKAN :
A. MI MUHAMMADIYAH PRACIMANTORO TAHUN 1986
B. MTs PPMI ASSALAAM SUKOHARJO TAHUN 1989
C. SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN 1992
D. S1 EKONOMI UNS 1999
E. AKTA MENGAJAR IV UNIVET BANTARA SUKOHARJO TAHUN 2007
TMT : 1 JULI 2006
JABATAN : WAKIL KASEK BIDANG ADM. DAN KEUANGAN
MAPEL YANG DIAMPU : MATEMATIKA, BAHASA INDONESIA DAN PKN

Profil Guru

Minggu, 26 April 2009

GURU BARU BAGI ANAK – ANAK INDONESIA BERNAMA TELEVISI


Sulit sekali bagi manusia sekarang untuk tidak terlepas dari televisi, hampir bisa dipastikan bahwa setiap rumah tangga memiliki “kotak ajaib” ini.
Keberadaan stasiun televisi sangat membantu untuk kebutuhan akses informasi (berita, iklan, propaganda, dll). Selan itu merupakan sarana hiburan tercepat dan termurah (film, musik, dan program-program hiburan lain). Satu hal penting adalah, point positif kehadiran TV tidaklah boleh melenakan kita untuk begitu saja permisif terhadap semua program TV.

Pernahkah kita berpikir bahwa tidak semua program televisi layak untuk dikonsumsi dan perlu filter (ketika sebuah program disaksikan oleh anak-anak).
Seorang anak berusia 5 tahun tentu akan bertanya suatu dialog yang tidak dia mengerti ketika menyaksikan tayangan sinetron dengan segmen orang dewasa. Misalnya saja ketika muncul kata (mohon maaf sebelumnya) “berhubungan badan” dari sebuah tayangan TV, mereka tidak tahu apa maksud frase tersebut, namun hal itu tetap perlu dijelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh mereka.

Pointnya adalah, bukan terletak pada keharusan bagi orang dewasa untuk menjelaskan apa yang tidak dimengerti oleh anak-anak (sudah barang tentu itu adalah kewajiban) akan tetapi pertanyaannya adalah “bijakkah kita membiarkan anak-anak menonton secara sembarangan program TV?” atau “bijakkah kita membiarkan anak-anak menonton televisi tanpa pendampingan?”

Banyak orangtua kurang paham bahwa menonton televisi terus menerus bisa menyebabkan kurangnya daya kreativitas anak dan membuat perkembangan sosial terganggu. Bahkan yang lebih parah, kegiatan ini bisa membuat anak menjadi asosial, karena terus menerus di depan televisi. Sehingga perlu dilakukan gerakan TV Sehat bagi keluarga dan masyarakat dalam rangka membangun keluarga sakinah. Ketua PP Aisyiyah Dra Hj Siti Noordjanah Djohantini MM MSi mengemukakan hal tersebut kepada wartawan di ruang kerja Jl KHA Dahlan. Pertemuan dilaksanakan terkait diselenggarakannya seminar nasional dan TOT “Gerakan Melek Media Menuju Keluarga Sakinah”. (Kedaulatan Rakyat, 11 Januari 2008)

Mari kita tengok sejenak hasil penelitian dari Yayasan Pengembangan Media Anak (YPMA) pada tahun 2006 terhadap 939 anak darilima sekolah dasar di Jakarta dan Bandung seperti dikutip dari kapanlagi.com. Hasilnya adalah;
• Anak-anak menonton televisi 3,5 jam sehari pada hari biasa dan lima jam sehari pada hari libur.
• Anak menonton sekitar 30-35 jam seminggu, atau 4,5 jam sehari sehingga dalam setahun mencapai kurang lebih 1.600 jam.
• jumlah hari sekolah yang hanya 185 hari dalam setahun :
- lima jam per hari untuk kelas 4-6 SD
- tiga jam untuk kelas 1-3 SD
- rata-rata anak belajar di sekolah dalam setahun hanya 740 jam
Bisa dilihat bahwa ternyata anak-anak Indonesia rata-rata lebih banyak menghabiskan waktu di depan televisi dari pada belajar (akademik). Untuk mendukung artikel ini, akan saya kutipkan pula artikel sejenis dari dari sumber lain.

Berikut ini adalah artikel tentang tayangan TV dan pengaruhnya pada kekerasan yang saya kutip dari radmarssy.wordpress.com/ dan eramuslim/swaramuslim.org

Hasil penelitian oleh Dr. Leonard Eron dan Dr. Rowell Huesmann dari University of Michigan menunjukkan, anak yang menghabiskan waktu dengan menonton TV cenderung lebih agresif. Apalagi kalau yang ditontonnya adalah tayangan yang buruk dan penuh dialog kasar. Anak bisa terdorong untuk melakukan hal yang sama.

Sementara itu, Mary Win dalam bukunya The Plug-In-Drug dan Unplugging The Plug-In-Drug mengungkapkan sejumlah dampak menonton televisi bagi anak-anak. Antara lain bisa menimbulkan ketagihan dan ketergantungan serta pola hidup konsumtif di kalangan anak-anak. Anak-anak akan merasa pantas untuk menuntut apa saja yang ia inginkan, alias anak akan menuntut gaya hidup borju.

Psikolog yang biasa mengasuh rubrik Anda dan Buah Hati di sebuah majalah keluarga, Evi Elvianti pada eramuslim mengungkapkan, dari tayangan TV seorang anak bisa meniru pola-pola perilaku baru yang bisa mereka pelajari. Dan yang memprihatinkan pola-pola perilaku baru itu kebanyakan yang bersifat negatif. Karena buat seorang anak, ketika ia menonton TV, yang ia serap hanyalah bentuk tayangan atau tampilannya saja.

“Karena usia mereka belum mampu untuk menangkap nilai moral apa sebenarnya yang ingin disampaikan dari tayangan tersebut. Biar bagaimanapun, unsur hiburan menjadi alasan utama bagi anak-anak ketika melihat sebuah tayangan tivi,” jelas Evi.
Evi sependapat kalau menonton tv bisa menjadi candu bagi anak-anak. Namun Evi lebih menekankan dampak kecanduan ini hanya bagi anak-anak yang tidak punya alternatif kegiatan lain di rumah. Padahal menurut Evi, tidak sulit untuk memberikan kegiatan alternatif pada anak-anak agar tidak mengisi waktu luangnya hanya dengan menonton tivi. Misalnya, setelah satu jam menonton TV, si anak diajak bermain dengan kakaknya, kemudian membantu ibunya.

Terlepas dari baik buruknya tayangan televisi yang ditonton seorang anak, pola menonton tivi yang tidak terkontrol akan menimbulkan dampak psikologis bagi anak-anak.

“Yang pertama, ketrampilan anak jadi kurang berkembang. Usia anak adalah usia dimana si anak sedang mengembangkan segala kemampuannya seperti kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dengan orang lain dan kemampuan mengemukakan pendapat. Dampak lainnya, disadari atau tidak, perilaku-perilaku yang dilihat di TV akan menjadi satu memori dalam diri si anak dan akibatnya si anak menjadi meniru yang bisa berkembang menjadi karakter pribadinya di kemudian hari, kalau tidak segera diantisipasi,” papar Evi.

Jadi jangan heran, kalau orangtua melihat tingkah anaknya yang kasar atau suka mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas diucapkan, meski orang tua setengah mati meyakinkan bahwa mereka tidak pernah mendidik anaknya seperti itu. Bisa jadi, itu akibat pola menonton tv yang tidak terkontrol.
Psikolog Evi Elvianti mengungkapkan, untuk usia anak-anak sampai 12 tahun, rentang waktu menonton tivi hanya 1 jam saja. Evi juga mengingatkan, anak-anak di bawah usia 2 tahun, sebaiknya jangan dibiasakan menonton televisi.

Dampak pola menonton televisi yang tidak terkontrol sudah terlihat di kalangan anak-anak. Kepala Bagian Kajian Anak dan Media Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia-YKAI Guntarto mengungkapkan, anak- anak sekarang mengalami kesulitan konsentrasi dalam tingkat yang cukup mengkhawatirkan.
“Di kepala anak-anak itu dunianya betul-betul sudah dunia TV. Mereka jadi malas belajar dan malas berkompetisi,” ujarnya.

Untuk sementara ini, karena belum ada regulasi yang jelas soal kriteria tayangan televisi, Guntarto menilai peran orang tua menjadi penting. YKAI juga menyarankan, agar waktu menonton tivi bagi anak-anak tidak lebih dari 2 jam. Untuk itu YKAI pernah menyarankan agar tayangan program anak di televisi untuk pagi hari dimulai dari jam 7 sampai jam 9 pagi, dan untuk sore hari mulai jam 3 sampai maksimal jam 6 sore.

Di Indonesia, menurut penelitian YKAI, anak-anak menghabiskan waktu sampai 35 jam per minggunya untuk menonton televisi. “Artinya rata-rata per harinya anak-anak menonton televisi selama 5 jam. Kalau kebiasaan menonton televisi sudah dibiasakan sejak kecil, kesulitan konsentrasi akan menjadi hal yang menakutkan dan bisa terbawa sampai dewasa. Selain itu juga akan mengurangi pemahaman anak-anak tentang bagaimana meraih kesuksesan. Di TV mereka selalu melihat orang kaya, cantik, sehingga mereka tidak mengetahui bagaimana sesungguhnya dalam kehidupan nyata mencapai proses seperti itu,” papar Guntarto.

Sama seperti Guntarto, Psikolog Evi Elvianti menekankan pentingnya peranan seluruh anggota keluarga untuk mengontrol pola menonton TV bagi anak-anaknya. Caranya, orang tua bisa menetapkan dan mensosialisasikan pada seluruh keluarga termasuk pembantu rumah tangga, tentang aturan main waktu menonton televisi.
“Orang tua juga bisa mengintensifkan komunikasi dengan anak-anaknya di rumah melalui telepon misalnya, dan menanyakan acara tivi apa yang sedang si anak tonton pada saat itu,” ujar Evi.

Jadi sebetulnya, anak-anak ini sekarang telah memiliki “pengasuh/pendidik/pengajar/guru (atau sebutan sejenis)” yang baru, yaitu TELEVISI. Sekarang tinggal bagaimana sikap para orangtua, guru, dan semua komponen bangsa ini terhadap masalah diatas, relakah mereka ini “diduakan” oleh anak-anak dengan televisi.(averochme'09).

Kamis, 23 April 2009

SISWA BINTANG


"Saya bangga menjadi siswa SD Muh. Program Khusus Pracimantoro" kata Laksmita Wijayanti, siswa kelas 3. Mita, demikian sehari-hari ia dipanggil, adalah anak kedua dari Bapak Suyanto, S.Pd dan Ibu Dra.Iva Unaizah. Sejak kelas dua hingga kini kelas tiga, ia menempati ranking pertama. Menurutnya, belajar di SD MPK menggembirakan. Selain ustadz-ustadznya disiplin, akrab dengan semua murid, sekaligus pintar dalam mengajar, dan suasana sekolahnya juga islami. Demikian komentar mbak Mita, ketika ditanya tentang sekolahnya. Menguraikan bagaimana kegiatannya di rumah, siswa yang dikenal dekat dengan teman-temannya ini menjelaskan; pagi-pagi saya sholat subuh, mandi, sarapan, dan berangkat sekolah. Sepulang sekolah jam 14.30, saya istirahat/ tidur siang. Sorenya jam 16.00 setelah mandi dan shalat Ashar saya belajar sama ibu. Saya juga tidak pernah melihat tv kecuali hari Ahad. Hebat ya teman kita ini, yoo kita tiru bersama.

Kamis, 16 April 2009

PENDAFTARAN SISWA BARU

SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS pada tahun ajaran 2009-2010 membuka pendaftaran siswa baru, yang diawali dengan penitipan foto copy akte kelahiran yang insya Allah akan diselenggarakan pada:

Waktu
Gel. I : tgl. 1 Maret – 30 April 2009.
Gel. II : tgl. 1 Mei – 30 Juni 2009.

Tempat
Kampus I, SD Muh. Program Khusus Jl.Taruna HS Km.0,3 (Depan KUA) Pracimantoro

Waktu
Jam Kerja (Pukul 08.00–14 00 WIB).

Tes seleksi
Seleksi kepada calon siswa dan wali siswa akan dilaksanakan bersamaan dengan waktu pendaftaran.

Syarat Pendaftaran
1. Telah mencapai usia kematangan sekolah (kurang lebih 6 tahun)
2. Mengisi formulir yang telah disediakan panitia
3. Seleksi wawancara (untuk penempatan kelompok).

kontak person : Eni : 0273 – 5328435 / 081931724577

buruan ndaftar....... tempat terbatas 60 calon siswa pendaftar pertama..

PUISI SISWA : AFIDA, KELAS 3


BUNGA

Oh bunga
Bunga kau sangat indah
Baumu ada yang harum dan ada yang tidak harum
Aku slalu menyiramimu biar kamu selalu subur dan juga segar
Kalau kau layu aku akan sedih
Aku akan selalu merawatmu
Bunga, semua perempuan menyukaimu
Kadang wanita memetikmu untuk hiasan kepala atau di pegang

Oh bunga
Jangan kau tingalkan aku
Karena aku menyukaimu

Karya:Afida sabilil hikma

SEMINAR PARENTING



Tepatnya tanggal 26 Maret lalu, SD Muhammadiyah Program Khusus (SDMPK) Pracimantoro bekerjasama dengan Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), menyelenggarakan seminar regional Parenting (Tentang menjadi orang tua) dengan tema "Mengenal Dunia Anak". Acara yang melibatkan seluruh stake holder SDMPK antara lain; dewan ustadz/guru, wali murid, yayasan, pemerintah setempat, dan tokoh masyarakat tersebut, menghadirkan nara sumber; Ibu Sri Lestari,S.Psi, M.Si, KH.Drs.Marpuji Ali, M.Si, (keduanya dosen UMS) dan Drs. Agus Wahyu, M.Ag, dosen STAIN Surakarta, sekaligus Kepala Sekolah SDMPK. Selain dilaksanakan diskusi/seminar, acara tersebut juga dibarengi dengan praktek nyata pendampingan orang tua disaat anak belajar.
Kegiatan tersebut dilatari oleh fenomena besarnya peran dan pengaruh orang tua dalam mensukseskan pendidikan anak-anak mereka. Kebanyakan anak yang "berkelakuan lain" di SDMPK berlatarbelakang keluarga yang kurang harmonis, dan efeknya kurang perhatian terhadap anak. Selain itu, fenomena dominan di masyarakat kita menunjukkan bahwa orang tua lebih mementingkan pekerjaan mereka dari pada memperhatikan anak. Belum lagi seringnya terjadi kekerasan fisik terhadap anak yang banyak dilakukan oleh orang tua; baca: ibu kandung terhadap anaknya. Oleh karena itu para pemakalah merekomendasikan semua orang tua untuk memperhatikan pendidikan anak mereka. "Sayang tidak atau belum ada sekolah orang tua" kata Ibu Sri, yang sekarang sedang menekuni thema parenting ini untuk desertasinya. Bagaimana komentar para peserta? "Kegiatan ini sangat bermanfaat, oleh karenanya perlu dibuat rutin", komentar beberapa hadirin.
Selama ini dalam pertemuan rutin bulanan wali murid, SDMPK sering kaling mengadakan acara serupa. Sehingga bukan hanya murid yang jadi fokus pendidikan SDMPK, tetapi juga orang tua dan masyarakat.

Rabu, 15 April 2009



Untuk memaksimalkan kualitas kegiatan belajar mengajar (KBM), SD Muhammadiyah Program Khusus Pracimantoro menyelenggarakan berbagai metode pembelajaran. Selain pembelajaran di kelas, juga diselenggarakan fieldtrip (kunjungan lapangan). Seperti belum lama ini diadakan kunjungan ke Polsek Pracimantoro dan pabrik tahu. Kegiatan tersebut dilakukan dengan tujuan agar siswa dapat mengenal dan memahami secara langsung serta konkrit hal-hal penting yang ada di lingkungan mereka, sehingga beberapa pelajaran dapat secara langsung digunakan untuk memahami kenyataan tersebut. Misalnya mengenal siapa polisi, apa tugasnya, apa saja menfaat keeradaanya bagi masyarakat.
Begitu juga di perusahaan tahu, siswa dapat mengaplikasikan matematika waktu menimbang bahan tahu, dan menghitung jadi berapa potong tahu. Sain juga dapat secara langsung digunakan untuk mengamati proses perubahan biji kedelai hingga menjadi tahu. Lebih dari itu dengan belajar di luar kelas, para siswa belajar dengan penuh kegembiraan dan suka ria. soo... sekolah di SD Muhammadiyah PK asooiiii.... ya..

Tapak Suci Kami


Meski masih kecil, mereka jagoan. Siapa mau lawan???? hehehehe

Jumat, 20 Maret 2009

Berlibur ke Rumah Nenek

oleh : Fadia Inaz (2007)
Numpang karyaku ya....





Aku berlibur kerumah nenek hari minggu.
Aku kesana bersama ayah ibu dan adik.
Aku kesana siang.
Rumah nenek di desa sendang.
Disana saya bermain.
Saya bermain dengan teman.
Habis itu saya pulang.
Saya berpamitan kepada nenek.

Kamis, 19 Maret 2009

PROFIL LENGKAP

VISI :
“ BERKARAKTER DAN CERDAS ”

Untuk meraih cita-cita dalam bentuk :
• The Best Performance
• The Best Attitude
• The Best Achievement

MISI :
1. Menjadikan nilai-nilai keislam sebagai spirit untuk terwujudnya karakter civitas akademik yang unggul.
2. Menempatkan SDM yang berkualitas dan profesional yang dilengkapi dengan sarana / prasarana memadai sebagai basis utama seluruh proses pendidikan dan pembelajaran.
3. Melibatkan seluruh komponen sekolah sebagai satu sistem pada setiap kegiatan dengan pendekatan kemanusiaan untuk mewujudkan visi sekolah.
4. Menyelenggarakan proses belajar-mengajar yang memungkinkan siswa menjadi berkarakter dan cerdas.

TUJUAN :
1. Menanamkan jiwa keberagamaan yang kuat sesuai dengan ajaran Islam, sehingga melahirkan iman yang kokoh, taat beribadah dan berkarakter.
2. Menumbuhkembangkan seluruh potensi kecerdasan majemuk peserta didik (yang meliputi kecerdasan intelektual, emosional, intra personal, antar personal, kinestetik, spiritual, musikal, spasial, dan bahasa) dengan melaksanakan kegiatan belajar-mengajar yang efektif.
3. Mengasah peserta didik dengan segala potensinya menjadi warga negara yang berkarakter nasional dan bertanggung jawab.

Rencana Pengembangan Sekolah


Rencana pengembangan SD Muhammadiyah Program Khusus Pracimantoro ini dimaksudkan untuk mendukung ketersediaan ruang belajar yang memadai dan nyaman bagi peserta didik, selain itu dapat pula memberi manfaat bagi masyarakat sekitar. Pengembangan tersebut berupa pembangunan gedung sekolah baru, mengingat minimnya prasarana gedung yang dimiliki saat ini sementara volume warga sekolah semakin meningkat.

Gedung yang ada saat ini dulu sering tergenang banjir, karena berada pada daerah cekungan yang berpotensi tergenang air ataupun banjir di musim hujan, yang baru saja terjadi adalah pada 26 Desember 2007 lalu, sekolah ini tergenang banjir setinggi 1 meter. Beberapa fasilitas sekolah terpaksa harus direlakan untuk dibuang seperti buku-buku perpustakaan, bahan ajar dan beberapa meubelair, bahkan 2 unit komputer dan printer ikut tergenang. Untuk itu pembangunan proyek juga direncanakan sebagai bangunan gedung yang bebas dari banjir namun tetap memperhatikan lingkungan.

Lokasi sekolah ini ini juga terletak di tengah-tengah masyarakat, sehingga diharapkan pembangunan gedung ini akan dapat memberi manfaat bagi masyarakat sekitar seperti tenaga kerja, pendidikan dan kemudahan akses fasilitas yang nantinya akan dimiliki.

Pembangunan sekolah ini direncanakan untuk tersedianya gedung setinggi 3 (tiga) lantai yang terdiri dari 2 ruang kantor, 3 ruang laboratorium, 1 ruang perpustakaan dan 12 ruang kelas. Khusus lantai 1 akan didesain sebagai aneka ruang yang dapat diakses oleh selain warga sekolah, diantaranya adalah koperasi. Lantai 2 juga akan didesain sebagai ruang multifungsi yaitu dapat difungsikan juga sebagai auditorium/hall yang dapat dimanfaatkan oleh warga sekolah maupun masyarakat selain fungsinya sebagai kelas-kelas. Pembangunan akan dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan.

Tahun 2008, SD Muhammadiyah Program Khusus Pracimantoro menjadi salah satu lembaga yang mendapat bantuan dana sebesar Rp.100.000.000 (seratus juta rupiah) dari DIRECT AID PROGRAM (DAP) Kedutaan Besar Australia untuk pembangunan gedung sekolah. Proses pembangunannya dilaksanakan secara bertahap karena dana yang tersedia tidak mencukupi untuk membangun sekaligus bangunan setinggi 3 lantai. Jadi, Rp.100.000.000 tersebut untuk pembangunan tahap pertama yang tentu juga masih harus dipikirkan kekurangannya. Kekurangan dana inilah yang harus dicari solusinya oleh pihak sekolah dan yayasan (Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pracimantoro) serta tak lupa pula melibatkan stake holders lainnya.

Kegiatan yang telah dicapai saat ini adalah tersedianya lahan dan perobohan bangunan lama yang telah rusak. Sebagai tahap awal pembangunan gedung ini akan dibangun lantai dasar yang kokoh terlebih dahulu mengingat lokasi sekolah ini merupakan daerah cekungan yang berpotensi tergenang air dan banjir di musim hujan.

Ke depan, SD Muhammadiyah Program Khusus Pracimantoro berharap memiliki fasilitas laboratorium bahasa, komputer, dan sains serta perpustakaan.
- Laboratorium bahasa diperlukan untuk mengasah kecerdasan linguistik peserta didik.
- Laboratorium komputer menjadi sebuah keharusan mengingat pentingnya komputer sekarang ini (mulai kelas 1 dikenalkan pada komputer).
- Laboratorium sains akan mengembangkan sikap analitis serta mengasah kecerdasan logis-matematis.
- Perpustakaan ; ruangan ini akan menampung koleksi buku-buku dan membuat nyaman pengunjungnya. Tahun 2007 lalu SD ini mendapat bantuan Program Peningkatan Kualitas Pendidikan berupa koleksi buku-buku dari Departemen Pendidikan Nasional.

SD Muhammadiyah Program Khusus Pracimantoro juga memperhatikan kecerdasan bodily-kinesthetic. Fasilitas olah raga diperlukan dalam hal ini, salah satunya adalah alat-alat olah raga dan lapangan olah raga terpadu. Lapangan olah raga terpadu dimaksudkan bisa digunakan untuk bermain basket, badminton, voly, dan olah raga out door lainnya.

“Kita dapat memperbaiki sekolah secara nyata, tetapi hanya jika kita berpandangan ke depan dan tidak terpaku pada solusi tambal sulam” (Gardner dalam Hoerr, 2007). Pendapat Gardner itulah yang menjadi bahan kajian visi dan misi dari SD Muhammadiyah Program Khusus Pracimantoro, bahwa untuk membentuk sekolah yang berkarakter dan cerdas serta dengan out put siswa yang berkarakter dan cerdas pula maka perlu keseriusan serta berpandangan ke depan. Kekurangan di satu sisi tidak ditutupi oleh kelebihan dari sisi yang lain, melainkan berpikir dan bertindak bagaimana memperbaiki kekurangan tersebut.

Alexander Sutherland Neill (pendiri “Summerhill School” di Inggris) dalam salah satu visi pendidikannya bahwa pada dasarnya tidak ada anak yang jahat, yang ada adalah para orangtua bermasalah, guru-guru bermasalah, dan sekolah-sekolah yang semuanya melahirkan anak-anak bermasalah. Berkaca pada hal tersebut, SD Muhammadiyah Program Khusus Pracimantoro berupaya menghargai setiap potensi yang dimiliki siswa-siswinya. Kecerdasan majemuk (sebagaimana teori Kecerdasan Majemuk yang dicetuskan oleh Gardner) merupakan pintu dalam melihat dan menghargai potensi tersebut. Perkembangan saat ini menunjukkan bahwa kemampuan/keterampilan dan kecerdasan multi aspeklah (kreatif) yang dapat membuat seseorang mampu bertahan di tengah lajunya globalisasi. Oleh sebab itu tidak ada istilah cabang yang “dinomor duakan” dalam hal prestasi. Prestasi olah raga adalah sama tingginya dengan prestasi akademik, atau bahasa.

SD Muhammadiyah Program Khusus Pracimantoro memang belum bisa menunjukkan piala, medali, atau piagam penghargaan tingkat tinggi, namun kami yakin bahwa hal tersebut dapat dengan mudah diperoleh jika ada kesungguhan dan kerja keras serta upaya dini. Pembiasaan keagamaan, out bond game, pengenalan cabang olah raga sejak dini, praktek pengalaman lapang adalah beberapa bentuk upaya yang telah dilakukan.

Tahun ajaran 2007/2008, kami menerima seorang anak pindahan dari sekolah lain. Riwayat anak tersebut boleh dikatakan minus (kalau boleh mengatakannya demikian) ; belum bisa membaca, berhitung kacau, belum lagi soal tingkah laku yang membuat dirinya dicap sebagai “trouble maker”. Namun tidak sampai satu semester dia berada di sekolah kami, dia sudah lancar dalam membaca, yang membuat kami dan orang tuanya ikut terheran juga adalah perilakunya yang berubah seratus delapan puluh derajat dari sosok yang “liar” menjadi sosok yang “jinak”. Andai saja sekolah kami mempunyai psikolog anak barangkali mudah menganalisanya, analisa sementara kami adalah kolegialitas yang kami bangun diantara para guru ternyata ikut menular di kalangan teman-teman kelasnya sehingga diapun merasa dihargai eksistensinya.

Tahun 2002 Elaine B. Johnson dalam bukunya Concextual Teaching and Learning : what it is and why it’s here to stay mengatakan bahwa sistem Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan menolong para siswa melihat makna di dalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subjek-subjek akademik dengan konteks dalam kehidupan keseharian mereka, yaitu dengan konteks pribadi, sosial, dan budaya mereka.

Teori itu juga yang mendasari pemikiran kami bahwa belajar tidak harus selalu di dalam kelas, melainkan siswa harus dikenalkan pada dunianya di luar yang berkaitan dengan teori akademik yang ia pelajari di dalam kelas. Salah satu kegiatan yang pernah dilakukan dan berkaitan dengan CTL adalah “Praktek Pengalaman Lapangan” dalam bentuk Pengenalan Dunia Pasar yang terletak tidak jauh dari sekolah, ini bertujuan untuk memperlihatkan bagaimana transaksi yang sedang berlangsung di pasar. Kemudian Gerakan Cinta Lingkungan dengan Penanaman 100 Pohon, kegiatan ini bahkan dihadiri oleh bapak Camat dan kepala Balai Penyuluh Pertanian kecamatan, dengan ini siswa melihat bagaimana lahan kritis yang perlu reboisasi dan mengetahui teknik menanam pohon.

Pendidikan dan Orang Tua

Pendidikan dalam pandangan kami setidaknya harus fokus pada dua hal. Pertama, pengembangan karakter, kedua, pengembangan kecerdasan siswa. Dengan demikian, selain menempa fisik dan pikir, juga penting menempa mental dan moral bagi individu-individu, sehingga mereka menjadi manusia yang berbudaya. Pada giliran berikutnya manusia yang berbudaya diharapkan mampu memenuhi tugasnya sebagai manusia yang diciptakan Allah Tuhan Semesta Alam sebagai makhluk yang sempurna dan terpilih sebagai khalifahNya di muka bumi ini yang sekaligus menjadi warga negara yang berarti dan bermanfaat bagi suatu negara.

Guna memenuhi fungsi tersebut, pendidikan harus berperan bukan hanya merupakan sarana transfer ilmu pengetahuan saja dan teknologi, tetapi lebih luas lagi sebagai pembudayaan (enkulturisasi) yang tentu saja hal terpenting dan pembudayaan itu adalah pembentukan karakter dan watak (nation and character building), yang pada gilirannya sangat krusial bagi nation building atau dalam bahasa lebih populer menuju rekonstruksi negara dan bangsa yang lebih maju dan beradab.

Cerdas yang sesungguhnya bersifat majemuk, mulai dari kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, spasial, kinestetik, intrapersonal, interpersonal, musical, linguistic dan sebagainya. Namun sayang masyarakat sekitar kita pada umumnya, bahkan lembaga-lembaga pendidikan masih berfokus pada kecerdasan intelektual saja. Akibatnya, terjadi distorsi dalam perkembangan kecerdasan individu peserta didik. Distorsi ini tentu berpengaruh terhadap sikap dan prilaku mereka kelak dalam kehidupan nyata. Pendidikan yang berfokus pada pengembangan kecerdasan majemuk harus dirancang sedemikian rupa sehingga seluruh sistem di dalam unit pendidikan saling bersinergi mengembangkan berbagai macam kecerdasan tersebut, mulai dari materi ajard an prasarananya, sampai pendekatan pengajaran yang digunakannya.

Sedangkan pendidikan karakter melalui sekolah, tidak semata-mata pembelajaran pengetahuan semata, tetapi lebih dari itu, yaitu penanaman moral, nilai-nilai etika, estetika, budi pekerti yang luhur dan lain sebagainya. Pemberian penghargaan (prizing) reward kepada yang berprestasi, dan hukuman (punishman) kepada yang melanggar, menumbuhsuburkan (cherising) nilai-nilai yang baik dan sebaliknya mengecam dan mencegah (discowaging) berlakunya nilai-nilai yang buruk. Selanjutnya menerapkan pendidikan berdasarkan karakter (characterbase education) dengan menerapkan ke dalam setiap pelajaran yang ada di samping mata pelajaran khusus untuk mendidik karakter, seperti; pelajaran Agama, Sejarah, Moral Pancasila dan sebagainya.

Sedangkan pendidikan karakter merupakan upaya yang harus melibatkan semua pihak baik rumah tangga dan keluarga, sekolah dan lingkungan sekolah, masyarakat luas. Oleh karena itu, perlu menyambung kembali hubungan dan educational networks yang mulai terputus tersebut. Pembentukan dan pendidikan karakter tersebut, tidak akan berhasil selama antar lingkungan pendidikan tidak ada kesinambungan dan keharmonisan.

Dengan demikian, rumah tangga dan keluarga sebagai lingkungan pembentukan dan pendidikan karakter pertama dan utama harus lebih diberdayakan. Sebagaimana disarankan Philips, keluarga hendaklah kembali menjadi school of love, sekolah untuk kasih sayang (Philips, 2000) atau tempat belajar yang penuh cinta sejati dan kasih sayang (keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warrahmah).

Di samping itu tidak kalah pentingnya pendidikan di masyarakat. Lingkungan masyarakat juga sangat mempengaruhi terhadap karakter dan watak seseorang. Lingkungan masyarakat luas sangat mempengaruhi terhadap keberhasilan penanaman nilai-nilai etika, estetika untuk pembentukan karakter. Menurut Qurais Shihab (1996 ; 321), situasi kemasyarakatan dengan sistem nilai yang dianutnya, mempengaruhi sikap dan cara pandang masyarakat secara keseluruhan. Jika sistem nilai dan pandangan mereka terbatas pada kini dan di sini, maka upaya dan ambisinya terbatas pada hal yang sama.

Jika kita perhatikan pada dataran realitas baik keluarga maupun masyarakat, rasanya masih jauh panggang dari api. Betapa banyak keluarga khususnya kedua orang tua yang kurang atau tidak peduli dengan pendidikan anak-anak mereka. Berbagai alasan memang dikemukakan, baik karena alasan ekonomi, sosial (baca: sibuk bekerja), maupun karena minimnya bekal ilmu pengetahuan pada orang tua. Alasan terakhir ini berakibat fatal, dimana orang tua sadar akan pentingnya karakter mulia untuk anak-anak mereka, namun pendekatan yang mereka gunakan justru berakibat merusak perkembangan watak anak.

Persoalan yang tidak kalah penting adalah pengaruh media massa, baik elektronik maupun cetak. Jika kita cermati banyak sekali acara TV yang tidak kondusif untuk perkembangan kepribadian anak. Bahkan menurut salah satu lembaga lebih dari 90 % acara TV merusak mental anak.

Menyadari kenyataan yang memprihatinkan di atas, mestinya berbagai komponen masyarakat melakukan gerakan penyadaran dan pencerahan terhadap publik, sehingga terbentuk imunitas dalam masyarakat kita dari berbagai faktor perusak.

SD Muhammadiyah Program Khusus Pracimantoro memiliki visi BERKARAKTER DAN CERDAS, sejak awal menyadari betapa penting menyelamatkan generasi bangsa dari ancaman perusakan karakter tersebut di atas. Selain memiliki berbagai program yang built in dalam kurikulumnya, juga berusaha untuk secara rutin menyelenggarakan kegiatan penyadaran dan pencerahan terhadap masyarakat umum.

Selasa, 20 Januari 2009

we will not go down


"We will not go down", lagu itu sangat menginspirasi banyak orang saat ini. Sebuah bentuk kepedulian seniman terhadap tragedi kemanusiaan yang terjadi di Palistina sana. Kita tidak ingin anak-anak di dunia menderita karena keserakahan dan keegoisan orang dewasa. Mereka punya masa depan, dan tentunya mereka punya tanggung jawab untuk membayar hutang-hutang negara yang ditinggalkan pendahulunya (itu berlaku untuk negara berkembang atau semua negara ya??)
Belum lagi anak-anak yang menderita karena perang, fiuhh.....tak kan habis waktu membicarakan persoalan itu semua.