Kamis, 21 Mei 2009

KELANJUTAN PEMBANGUNAN GEDUNG BARU

SD Muhammadiyah Program Khusus Pracimantoro berdiri tiga tahun lalu, tepatnya tanggal 25 Agustus 2006, yang ditandai dengan diterbitkannya SK Bupati Wonogiri No.359 Tahun 2006.Hingga saat ini telah memiliki tiga kelas; kelas 1,2, dan 3. Perkembangan muridnya alhamdulillah sangat bagus, tahun pertama menerima siswa 17 anak kelas satu, tahun kedua 28 siswa, dan tahun ketiga 56 siswa. Semua siswa tersebut belajar di 5 ruang kelas.
Sedangkan ketersediaan kelas hanya 6 ruang. Sehingga praktis, ada satu ruang yang multi fungsi, sebagai lab. komputer, koperasi sekolah, perpustakaan, sekaligus sebagai kantor dan mushola. Bisa dibayangkan bagaimana sibuk dan berjubelnya ruangan tersebut.
Oleh karena itu, SD Muhammadiyah Program Khusus merencanakan membangun kampus berlantai tiga, dengan 18 ruang kelas berukuran besar dan kecil. Dengan ruang sebanyak itu, insya Allah semua kegiatan sekolah; baik KBM, ekskul, dan outbound, bahkan pertemuan rutin wali dapat terwadahi di kampus baru nanti.
Hingga saat ini kami telah menyelesaikan pembangunan tahap I, yakni sebagian lantai dasar. Kami berharap atas perkenan Allah SWT, dengan partisipasi berbagai pihak pembangunan tahap berikutnya dapat segera menyusul untuk dilaksanakan. Semoga....

Kamis, 14 Mei 2009

CTL Bahasa Jawa : NONTON WAYANG BARENG


Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) untuk pembelajaran Bahasa Jawa di SD Muhammadiyah PK Pracimantoro, bukan hanya agar siswa/anak memahami dan bisa menggunakan bahasa Jawa dalam keseharian mereka, tetapi lebih jauh dalam rangka mendekatkan anak pada bahasa sebagai bagian integral dari kebudayaan Jawa.
Sebagaimana kita ketahui bersama budaya Jawa adalah bagian dari budaya Timur yang sarat dengan nilai-nilai etika dan moral. Mulai dari pengakuan terhadap Gusti Allah (Allah SWT) hingga cinta damai--jauh dari keinginan untuk berselisih (jawa: golek-golek) baik dengan sesama manusia maupun terhadap alam. Dus, dengan mengeksploitasi nilai-nilai Jawa melaui budaya, dalam diri siswa diharap ada proses internalisasi akan nilai-nilai tersebut.
Itulah karenanya jauh hari, ketika SD Muhammadiyah PK didirikan, secara filosofis terdapat tiga nilai yang mendasari, yakni; nilai Islam, tradisi Jawa dan kemodernan.
Pada dataran operasional-aplikatif, pembelajaran Bahasa Jawa berdiri di garda depan untuk eksploitasi nilai-nilai Jawa tersebut. Belum lama ini, ketika masuk pelajaran bahasa Jawa, siswa kelas dua maupun kelas tiga diajak nonton wayang di kelas multi media. (sayang kelas ini masih menyatu dengan kelas lab.komputer maupun perpustakaan, sehingga siswa nonton wayang dalam posisi berjubel.....duh kasihan).
Mereka bisa menyaksikan melalui rekaman pertunjukan wayang, betapa tingginya nilai-nilai keindahan dalam pertunjukan wayang. Mulai dari keindahan ukiran wayangnya, keindahan irama gamelannya, keindahan seni suara pesinden, maupun keindahan sang dalang dalam menjiwai sifat-sifat tokoh wayang.
Giliran berikutnya guru (Bu Eni) mengapresiasi pertunjukan wayang tersebut, menggaris bawahi kesan yang secara langsung ditangkap para siswa. Kami yakin dengan begitu dalam pribadi siswa akan tumbuh rasa ingin lebih menyintai budaya mereka sendiri. Sikap ini penting untuk ketahanan budaya bangsa di tengah-tengah arus glogalisasi yang saat ini semakin masif menekan siapa saja, kapan saja dan di mana saja. Selamatlah budayaku selamatlah bangsaku......