Kamis, 07 Januari 2010

PEKAN FIELD TRIP


Bagi SD Muh PK Pracimantoro, field trip (kunjungan lapanagan) bukan lagi inovasi dalam pembelajaran, tetapi sudah build in dalam kurikulum. Karena dengan field trip (FT) siswa tidak mempelajari berbagai pelajaran secara teks book (persis dalam buku teks) jauh dari kenyataan sehari-hari mereka, melainkan menjadikan kenyataan sebagai objek sekaligus sumber pembelajaran.

Untuk itu pada pekan pertama memasuki semester genap tahun pelajaran 2009-2010 ini, semua siswa kecuali kelas satu melaksanakan FT. Kelas dua mengunjungi Pasar Tradisional Pracimantoro, kelas tiga berkunjung ke pabrik tahu yang kebetulan tidak jauh dari kampus SD Muh Pk, kelas empat mengadakan FT di kantor Kecamatan Pracimantoro.

Di Pasar tradisional, siswa kelas dua diajak mengamati kios-kios pasar, berbagai bentuk transaksi, melihat pojok-pojok pasar. Dari sana diharapkan mereka menjadi tahu apa fungsi pasar bagi masyarakat, serta mengetahui kelebihan dan kekurangan pasar tradisional.

Siswa kelas tiga mengamati secara langsung proses pembuatan tahu. dari acara ini diharapkan siswa mengamati tahu sebagai makanan sehari hari mereka, apa asal-muasalnya, bagaimana cara membuatnya, apa kandungan gizinya dan sebagainya.

Begitu juga dengan berkunjung di kantor kecamatan, siswa menjadi memahami sistim pemerintahan yang ada di lingkungan mereka. Kecuali mendengarkan ceramah / kuliah langsung dari yang berkompeten, siswa juga dapat melihat dengan mata kepala mereka proses jalannya pemerintahan di Kecamatan Pracimantoro.

Selama team bloger mengikuti mereka di semua lokasi FT, semua peserta/siswa terlihat antusias. Seolah mengekspresikan kegembiaraan mereka, semua tahapan FT diikuti dengantanpa ada yang merasa capai. KBM semacam inilah (segar, suasana baru, sedikit bebas, mengamati objek secara langsung -bukan buku) yang membuat mereka belajar dengan riang,tanpa beban, dan penuh antusiasme. Semua sekolah mestinya melakukannya.

Ketika team tanya, mengapa anak kelas satu tidak diikutkan program FT saat ini? Kepala sekolah menjawab bahwa FT untuk kelas satu lain kali, akan dipikirkan terlebih dahulu lokasi yang sesuai untuk anak kelas satu.

Wah... team jadi ingat masa sekolah SD doeloe, kok tidak ada ya KBM semacam ini. Kalau dulu ada mungkin saat ini siap jadi camat, bupati, gubernur, atau bahkan presiden.

Tidak ada komentar: