Selasa, 11 Agustus 2009

SEMANGAT BERAGAMA DAN BERILMU

Mungkin para pembaca bertanya-tanya, "Mengapa harus sekolah di SD Muhammadiyah Program Khusus Pracimantoro? Kan banyak sekolah lain, lebih dekat lagi." Pertanyaan itu tentu wajar. Tetapi bagi orang tua yang memiliki concern tinggi terhadap pendidikan anak, pertanyaan itu justru menjadi awal baginya untuk menemukan jawaban sekaligus solusi bagi kebingungannya selama ini.
Bagi para pendiri dan pengelola SD Muh. Pk Praci, pertanyaan itu muncul sejak sebelum sekolah tersebut berdiri. Jika keberadaan SD Muh. Praci sama dengan sekolah lain berarti keberadaannya tidak diperlukan. Karena di wilayah Pracai kota saja ada lima sekolah dasar. Dikala keberadaannya sama dengan yang lain, berarti hanya "ngakeh-akehi cacah". Lalu apa yang membedakan dengan sekolah lain?
Yang paling inti dari SD Muh PK Praci adalah adanya semangat untuk mengembalikan semangat berilmu pengetahuan dalam pelukan semangat beragama. Dua semangat itu tidak boleh saling meninggalkan. Jika hanya semangat berilmu saja yang dikembangkan tanpa semangat beragama, itu berarti kita hanya menginginkan anak didik kita menjadi orang yang pintar saja, tanpa menghiraukan bagaimana kepribadian mereka.
Jika kita mengamati kasus pendidikan di Indonesia, sepertinya jumlah orang pintar tidak perlu dikhawatirkan. Bagaimana dengan kepribadian anak didik kita? Jika salah satu ukuran kepribadian itu moralitas, maka Indonesia saat belakangan ini terkenal di dunia sebagai negara yang bermoralitas rendah. Bahkan tidak sedikit bangsa lain, katakan di Malaysia, yang menyebut bangsa kita dengan bangsa Indon (sebutan yang merendahkan)? Indoesia identik dengan pola hidup rendah moral.
Itulah karenanya, arah pendidkan bangsa ini harus dikoreksi. Cerdas saja sebagai kiblat pendidikan tampaknya harus segera disadari kekurangannya. Mestinya ?????
Selain cerdas mestinya juga berkepribadian. Sumber nilai untuk pendidikan kepribadian yang dapat tertanam kuat adalah nilai-nilai agama. Oleh karena itu, semangat beragama harus disatukan dengan semangat berilmu pengetahuan dalam sistim pendidikan kita.
Kedua semangat tersebut (Ilmu dan Agama)telah menjadi reasen the etre bagi keberadaan SD Muh PK Praci. Pada tahap berikutnya, semangat tersebut harus menjadi warna dari seluruh sistim pembelajaran di sekolah ini; dari kurikulum, metode pembelajaran, keberadaan para guru / ustadz maupun sarana dan lingkungan dalam hl ini termasuk lingkungan keluarga di mana anak didik kita berasal.
Para ilmuwan Islam seperti Ibn Sina, Ibn Rusyd, Al Khawarijmi, dan sederet ilmuwan Islam lain, pada zamannya dulu telah mempresentasikan adanya dua semangat agama dan ilmu itu pada diri mereka. Dan hasilnya lahir peradaban Islam yang cemerlang se-jagad raya, sebelum kemudian rusak dan digantikan oleh peradaban barat yang pongah seperti sekarang ini.
OOOh, bisakah SD Muh Praci segera berkembang, dewasa untk menjadi saksi sejarah perubahan dunia sekarang dan mendatang ? Marilah kita jawab bersama. OK ?????

Tidak ada komentar: