Jumat, 21 Desember 2012

SMP MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS PRACIMANTORO SIAP BERDIRI

Sudah bukan rahasia di kalangan masyarakat umum bahwa remaja kita (usia SMP-SMA) banyak yang menjadi korban dekadensi moral. Wujud dekadesi moral tersebut mulai dari perkelaian masal antar siswa, pergaulan bebas anatara anak laki-laki dan perempuan, hingga menjadi korban miras dan narkoba. Masalah tersebut adalah masalah serius bagi bangsa Indonesia, mengingat dari kalangan remaja itulah pemimpin bangsa dan masyarakat Indonesia masa depan akan terisi. Jika masalah tersebut tidak segera disadari dan di atasi, maka tidak ada jamainan bangsa ini akan tetap berdiri kokoh di masa depan.


Bidang pendidikan adalah bidang yang diaanggap paling bertanggung jawab untuk merespon masalah dekadensi moral di atas. Harus disadari, bahwa ada sesuatu yang kurang pas telah terjadi di sektor pendididkan ini. Pendidikan semestinya tidka hanya mengajarkan nilai-nilai dan ilmu pengetahuan, tetapi lebih jauh juga harus memperhatikan internalisasi niliaa-nilai kehidupan ke dalam kepribadian siswa. Agama bukan hanya ilmu tentang ibadah, akan tetapi harus mengambil peran atau diposisikan sebagai daasar dari sistim pendidikan di suatu unit sekolah.
Sudah tidak terhitung para orang tua yang sebenarnya merindukan sebuah sekolah sebagai alternatif pendidikan anak-anak mereka. Rata-rata mereka gelisah dan kecewa terhadap pendidikan yang berlangsung saat ini. Pesantren mulai menjadi alternatif, tetapi kebanyakan orang tua belum tega berpisah dengan anak mereka. Disamping itu, pesantren belum begitu dipercaya dalaam mendidik ilmu umum untuk anaak-anak mereka.
Itulah karenanya, kelahiran SMP MPK telah ditunggu-tunggu banyak kalangan masyarakat. Menurut Pak Samijan, S.Pd.,MM. sebagai ketua Panitia Pendiri SMP MPK menyatakan bahwa SMP MPK dirancang untuk menjadi pusat unggulan pendidikan agama dan ilmu pengetahuan. Beliau bertekat SMP MPK dapat mendidik etika dan moral anak sekaligus berpola pikir religius sekaligus ilmiah. Beliau menegaskan, SMP MPK tidak boleh hanya sekolah biasa, tetapi haarus bernilai plus. Untuk itu diperlukan sistim kurikulum, SDM, serta sarana yang mendukung.
Wah, semoga Allah mengijinkan dan memudahkan semuanya ya Pak.....

Tidak ada komentar: