
“Anak-anak, selamat pagi… Ibu akan jelaskan apa dan bagaimana Musium Kars kita.”Demikian Ibu Fiska mulai memandu siswa-siswi kelas lima yang sedang mengadakan kegiatan fieldtrip (berkunjung di lapangan) di Musium Kars pada hari Kamis pagi, 3 Maret 2011 lalu.
“Bagian bumi ada yang berupa batu kars, yakni bebatuan yang terjadi karena larutnya batauan kapur didalam proses alam selama ribuan atau bahkan jutaan tahun. Bentuk batuan kars juga beragam ada yang disebut stalaktit, stalakmit, dan sebagainya. Bentuk-bentuk batuan kars tersebut banyak di goa-goa. Musium Kars Dunia di Desa Gebangharjo Pracimantoro memiliki koleksi berbagai bebatuan kars dari beberapa bagian dunia.” Demikian Ibu Fiska, melanjutkan penjelasanya pada para siswa.
Wah, wah, hebat ya… bumi kita ini ternyata sudah berusia jutaan tahun, serta berisi barang-barang tambang yang sangat berharga.” gumam Fuda, Syarief, dan teman-temannya ketika melihat-lihat koleksi Musium Kars. Itu baru Batu Kars, bagaimana dengan tambang emas, perak, perunggu, dll. yang banyak sekali di terkandung wilayah Republik Indonesia.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar